Kamis, 19 Januari 2017

Dendam yang terbalaskan

Malam hari disaat ku terduduk sambil bermain gitar dan memegang sebuah surat, dan tiba-tiba teringat akan kejadian tadi siang.
FLASHBACK….
 Aku yang tengah menyantap makanan di kantin tiba-tiba dikagetkan dengan pemandangan yang ada di depanku, seorang gadis datang memakai baju warna putih dengan muka yang penuh darah. kutaksir anak itu seumuran denganku kemudian dia melihatku. Aku yang panik langsung berlari ke kelas, sampai di kelas dengan nafas yang terengah-engah aku duduk lalu teman sebangku ku datang.
“Lu kenapa?kok pucet?”Tanya dion
“ahh,selaw gua gak kenapa-napa kok”ucapku sambil tersenyum
“yaudah”jawab dion
“itu tadi siapa ya?kok mukanya berdarah gitu sih”Ucapku dalam hati
Bel pulang sekolah pun tiba, anak anak yang tengah belajar menyambut dengan senang bel pulang sekolah ini tapi tidak dengan alan, dia masih memikirkan kejadian ketika istirahat pertama tadi, tiba tiba sosok perempuan yang tadi datang lagi. Alan merasa kaget karena hantu itu muncul secara tiba-tiba di hadapan alan. Ketika hendak pergi tangan wanita itu menarik tangan alan, dengan cepat ia mengatakan “BAWA DIA KEPADAKU” . Alan yang tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh hantu tadi langsung kabur dan pulang kerumah.
Ketika sampai di rumah Alan menemukan sepucuk surat mengerikan dengan tulisan yang berwarna merah darah yang bertuliskan”BAWA DION KEPADAKU, KAMU TIDAK PERLU REPOT-REPOT UNTUK MEMBUNUHNYA”
Alan merasa bingung atas apa yang ditulis di kertas tersebut memilih untuk membuangnya nanti dan langsung masuk kedalam rumah.
Flashback OFF…..
Besoknya ketika ia datang ke sekolah Alan menemukan surat yang berisi sama persis dengan yang kemarin, kemudian dion datang dan langsung duduk di bangku yang ada d sebelah alan. Alan sebenarnya ingin menanyakan hal yang dilihatnya kepada dion tapi ia mengurungkan niatnya, ia berpikir untuk menanyakannya setelah pulang sekolah nanti atau ketika bel istirahat berbunyi.
Bel istirahat berbunyi semua siswa berhamburan untuk pergi ke kantin, alan yang masih trauma dengan kejadian kemarin memilih untuk berada di kelas. Sedangkan dion dia berlari entah kemana sejak bel istirahat berbunyi.

Alan POV
Aku tengah terduduk di kelas entah kenapa hal kemarin membuatku merasa penasaran dengan hantu wanita yang datang siang itu, tiba tiba sosok wanita itu datang dan langsung menghampiriku.
“si siapa ka kamu?”
“aku sella”
“apa yang kamu mau?”tanyaku pada hantu itu
“aku mau kau membawa dion kepadaku”jawab sang hantu
“memangnya ada masalah apa kau dengan dion”
“keluargaku di bunuh secara tragis olehnya, dia juga yang menyebabkan diriku seperti sekarang ini, dan asal kamu tahu dia itu psikopat. Dia akan membunuh siapa saja yang ada di dekatnya, mungkin kamu akan menjadi korban dia selanjutnya”
“lalu?”ucapku
“aku ingin kamu memberitahukan kepada polisi dimana jasadku berada, karena hanya tinggal jasadku saja yang masih ada di tempat itu”
“memangnya dimana tempatnya?”tanyaku
“jasadku di kubur tepat dibawah lantai gedung sekolah ini, tepatnya di gudang sekolah”
“jadi kamu mau aku memberi tahu polisi dimana jasadmu berada dan menyerahkan dion ke polisi?”tanyaku lagi 
“iya, kalau kamu sudah melakukan itu diriku pasti bisa tenang di alam sana nantinya”
“baiklah”ucapku dengan menerima permintaan tolongnya
End POV…
Sekolah kami di bubarkan lebih cepat karena ketika jam pelajaran berlangsung tadi tiba tiba saja ada seorang siswi kesurupan, hal itu membuatku kembali teringat lagi kejadian saat jam istirahat tadi dan membuatku semakin penasaran dengan apa yang terjadi pada sekolah ini. Tiba tiba aku melihat dion memasuki gudang sekolah aku yang penasaran akan hal yang dikatakan sella tadi siang langsung membuntuti dion. Dan benar saja aku melihat jasad seorang wanita sudah tak bernyawa lagi, akupun setengah kaget ternyata wanita itu adalah sella, dan dion nampaknya tengah berbicara dengan mayat tersebut
Dion POV….
Sudah menjadi kebiasaanku setiap hari untuk selalu mengunjunginya di gedung sekolah ini,ketika keadaan sepi aku langsung masuk ke gudang dan menghampiri sesosok wanita yang sangat kucintai.
“sore sella sayang, kamu tau gak hari ini ada korban lagi loh dan dia seorang siswi kelas10, maaf ya sella aku gak bermaksud untuk membunuh kamu, seharusnya kamu gak berada disana waktu itu, maaf juga aku sudah membunuh keluarga kamu. Mungkin kalau bukan perintah ayahku aku tidak akan melakukan ini, kamu tahu? Aku bener bener sayang sama kamu tapi karena kita tidak direstui dan juga ayahku ada persaingan bisnis dengan keluarga kamu maka dari itu aku melakukan apa yang di perintahkan ayahku. Termasuk membunuh kamu. Ahh kurasa ini sudah sangat larut aku pamit pulang ya sampa ketemu besok”
Aku mengembalikkan jasad sella ke tempat tadi dan langsung berlari keluar gudang tiba tiba saja aku bertemu dengan alan sepertinya dia melihatku didalam tadi ahh tapi masa bodo lah
End POV…
Alan POV….
Ahh gawat aku hampir ketahuan sedang mengintipnya tadi aku harus bagaimana sekarang keadaan ini membuat aku pusing
“hai lan lu ngapain disini?”
“eh lu, gua abis dari perpus ngerjain soal mtk yang tadi”
“ohh”
“eh yon emang disekolah kita sering banget ya kejadian kaya tadi?”
“eh iya bener lan, katanya sih dulu pernah ada yang bunuh diri disini”
“anak sini juga?”
“iya anak sini namanya sella, dia bunuh diri dengan cara lompat dari lantai paling atas”ucapnya bohong
“ohh”jawabku
“eh gua duluan ya bhaiii”
Dan bisa kaian lihat, dia menjadi sangat aneh saat aku menanyakan suatu hal tadi.
End POV…

Aku pun pulang kerumah dengan sepeda motor kesayangan dan langsung membawa motorku menuju rumah. Ketika sampai dirumah aku kembali teringat apa yang dikatakan sella tadi kalo aku bakalan jadi korban selanjutnya, tapi aku tidak mengambil pusing. Mungkin besok aku akan ke kantor polisi untuk memberi tahu pihak kepolisian.
Pagi hari tiba. Sekolah tiba-tiba mendadak ramai ada pihak kepolisian yang sedang berjaga-jaga di depan sekolah, tapi kenapa bangunan gudang itu di beri garis polisi? Apakah jasad sella yang kemarin sudah ditemukan. Dan benar saja ketika aku melewati sebuah mobil ambulan aku melihat jasad seorang wanita di dalam ambulan dan sudah terbujur kaku. Aku merasa ngeri dan langsung berlari ke luar sekolah.
Kejadian tadi sangat mengerikan tidak kusangka ternyata memang dion itu seorang psikopat, kali ini sosok mayat laki-laki yang dibunuh olehnya aku tidak habis pikir mengapa dia bisa melakukan hal itu. Tiba tiba saja dia datang sambil membawa sebuah kapak di tangan kanan. aku yang ketakutan ingin sekali kabur tapi kenapa kaki ini rasanya tridak bisa bergerak.
“hahaha, mau kemana kau alan? Mau kabur? Kamu tidak akan bisa lari dariku alan, aku tahu kau ingin membalaskan dendam sella kan? Kau pikir aku selama ini tidak tahu?”ancamnya
“tau apa kau dion, aku hanya ingin membantunya karena arwahnya tidak tenang saat ini”
“sungguh? Hahahaha kamu bodoh alan mau saja kau di tipu sama orang brengsek itu”
“hah?”
“ohh ayolah berikan saja tubuhmu untuk ku cincang dan kumakan HAHAHAHA”
Ketika sedang berusaha lari tiba-tiba sella datang dengan sangat menyeramkan dan langsung mendorong dion sangat kencang hingga tubuhnya terpelanting ke belakang
“se se sella”ucap dion
“tidak seharusnya kamu melakukan ini bodoh, kamu telah menambah dosamu sendiri dan kamu tahu kenapa akhir-akhir ini sering terjadi kesurupan di sekolah?”
“ Tidak aku tidak mengetahuinya”
“aku melakukan ini untuk membalaskan dendam keluargaku pada dirimu dan sekarang kamu sudah ada di depan ku”
“sella aku mohon jangan lakukan ini padaku, aku masih ingin hidup disini”
“tidak bisa aku harus menuntaskan ini dion agar arwahku bisa tenang disana nanti”ucapnya sambil mengambil nyawa dion
“SELLA. I LOVE YOU”Ucap dion
“Maaf dion aku harus melakukan ini agar kamu bisa hidup bersamaku meskipun bukan di alam ini, setidaknya aku merasa bahagia bisa bertemu di sini denganmu untuk terakhir kalinya, aku sangat mencintai kamu”Ucap sella
“untuk alan, aku mengucapkan terima kasih sama kamu berkat kamu, aku bisa membawa dion bersamaku, meskipun aku tidak tahu apakah kita akan bertemu lagii di surga nanti”tambah sella
“maaf kalau aku sudah merepotkanmu, ahh sudah waktunya aku untuk pergi sekali lagi aku mengucapkan terima kasih kepadamu”
Akupun yang melihat langsung kejadian itu merasa sangat ngeri dan takut, setelah sella dan dion pergi aku langsung lari untuk pulang ke rumah dan tidur……

Esok hari tiba, pagi hari ini entah kenapa perasaanku sangat lega akhirnya aku sudah tidak lagi berurusan dengan mereka lagi, selesai sarapan aku langsung pamit dan lari ke sekolah. Ketika tiba di sekolah aku melihat sella dan dion sedang duduk di bangku yang aku tempati, mereka berdua melihatku sambil tersenyum dan mengucapkan terima kasih lalu menghilang.


Selesai………….

0 komentar:

Posting Komentar